"Tentu orang akan melihat bagaimana kesehatan fiskal kita dalam konteks subsidi. Itu intinya. Apa yang jadi sorotan itu," ujar Hatta di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (6/5).
Diketahui, lembaga pemeringkat internasional, Moody's memperingkatkan pemerintah agar segera mereformasi kebijakan subsidi BBM. Apabila tidak ada reformasi kenaikan harga, peringkat utang pemerintah akan turun.
Menurut Hatta, pertumbuhan ekonomi nasional masih terbilang tinggi, walaupun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di kuartal I-2013. Pertumbuhan tersebut masih ditopang oleh konsumsi masyarakat dan arus investasi.
"Iklimnya bagus. kita terus meningkatkan daya saing. tapi yang satu itu (subsidi BBM) adalah sinyal bagi kita agar kita melakukan respon yang cepat dan tepat," tandasnya.
Hatta mengaku saat ini tengah menyusun skema rancangan APBN Perubahan yang memuat penyesuaian harga BBM. Akan tetapi, dia meminta kebijakannya nanti tidak "digoreng" kesana dan kemari.
"Itu bukan persoalan politik, itu masalah ekonomi. Jangan terlalu khawatir, tapi itu sinyal bahwa kita harus melakukan terus upaya untuk perbaiki itu," jelas Hatta lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar