Twitter, Jumat (1/2), menginformasikan bahwa mereka telah
menjadi korban dari serangan siber canggih dan menyebut peretas
kemungkinan telah mencuri informasi dari sekitar 250 ribu pengguna aktif
jejaring sosial tersebut.
Twitter dalam blog mereka menulis bahwa pada awal
bulan ini berhasil mendeteksi adanya upaya untuk mencuri data pengguna
mereka. Raksasa sosial media itu kemudian berhasil mematahkan upaya yang
terdeteksi itu.
Namun, Twitter kemudian mengetahui bahwa peretas itu berhasil mencuri user name, alamat surat elektronik, dan password milik 250 ribu pengguna Twitter. Twitter telah mereset akun yang dicuri itu dan mengirimkan surat elektronik kepada penggunanya mengenai perubahan tersebut.
Serangan daring itu terjadi tidak beberapa lama setelah terjadi aksi
peretasan terhadap sistem komputer milik media dan perusahaan teknologi
Amerika Serikat termasuk The New York Times dan The Wall Street Journal.
Kedua surat kabar AS itu melaporkan bahwa pada pekan ini sistem komputer
mereka telah diinfiltrasi oleh peretas asal China, kemungkinan untuk
mengawasi pemberitaan mereka mengenai pemerintah China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar