"Aku telah menaruh alarm di pintu dengan harapan alat itu akan membangunkan saya. Namun nyatanya itu tak bekerja. Saya bahkan mematikan bunyi alarm dalam tidur saya,” aku Lesley Cusack (55) soal gangguan itu.
Saat tidur, ia mengklaim memasak dan menyantap 2.500 kalori. Jumlah itu melebihi rata-rata harian asupan kalori yang direkomendasikan untuk wanita seusianya.
"Dalam satu akhir pekan, saya turun dan menemukan irisan roti dengan mentega. Saya menggunakannya saat membuat sandwich keju," kata Cusack.
"Saya cenderung untuk menemukan kaleng yang telah dibuka tanpa pernah tahu berapa banyak yang telah saya makan,” kisahnya.
"Saya telah menemukan sup di panci, tetapi juga dalam mangkuk. Itu semua bisa agak berantakan. Saya mencoba untuk menurunkan berat badan tapi nyatanya tidak berhasil. Saya bisa mengikuti diet di siang hari, namun sibuk di dapur (untuk makan) di malam hari,” ujarnya.
Hal terburuk yang ia alami adalah memakan cat emulsi, body lotion, sirup obat batuk, kentang mentah, dan bubuk sabun.
"Tempat tidur dan pakaian malam yang saya kenakan terus-menerus ternoda dan perlu dicuci. Saya selalu menemukan jejak makanan di lantai bawah. Tidur malam saya terganggu, bisa terbangun dengan perasaan lelah dan kram perut, merasa sakit dan mencari makanan di tempat tidur telah menjadi hampir sebuah hal yang normal,” imbuhnya.
Cusack mengatakan hal itu sangat memalukan. Ia berusaha menyembunyikan gangguan itu. Ia pun mengalami gigi patah dan memar karena memasak dalam kondisi tak sadar.
Ia telah mencari pengobatan sebab dirinya sadar tentang bahaya gangguan itu. Cusack pun tengah berkonsultasi dengan ahli spesialis.
Dr Paul Reading, Presiden Komunitas Tidur Inggris dan konsultan saraf di James Cook University Hospital, Middlesbrough, mengatakan bahwa kondisi tersebut terjadi di sebagian kecil populasi. Sebuah studi menekankan selective serotonin reuptake inhibitor sertraline (nama dagang Zoloft, Lustral) mungkin berguna dalam memerangi penyakit tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar