Itu dikatakan Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter Bobby Hamzar dalam acara Rakernas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Rabu (17/4).
Dia mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut terdapat sejumlah tantangan dan peluang, baik di sektor internal maupun eksternal yang patut dihadapi.
Di sektor internal, Indonesia memiliki tantangan iklim investasi dan usaha yang masih perlu perbaikan, isu ketenagakerjaan, keterbatasan infrastruktur, kesehatan fiskal dan penyerapan anggaran, pengelolaan dalam negeri, serta stabilitas sosial politik terkait pemilu.
Peluangnya antara lain potensi pasar domestik yang besar, pemanfaatan jumlah kelas menengah yang besar dan terus meningkat, serta adanya tahun pemilu yang mendorong kegiatan perekonomian domestik.
Di sektor eksternal, sejumlah tantangan antara lain perkiraan lambatnya pemulihan ekonomi dunia tahun 2013, lambatnya pemulihan harga komoditas, serta peningkatan hambatan nontarif.
Peluangnya yakni krisis utang Eropa mereda, resesi ekonomi Amerika Serikat akibat jurang fiskal dapat dihindari, serta perekonomian China yang mulai menguat.
Dia menjelaskan upaya mencapai target pertumbuhan dilakukan dengan mendorong percepatan belanja sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi, menjaga tingkat daya beli masyarakat dengan menjaga laju inflasi pada tingkat rendah, mengoptimalkan program perlindungan sosial, dan mendorong pertumbuhan investasi.
Selain itu, peningkatan daya saing, terutama produk ekspor nonmigas, melalui diversifikasi pasar tujuan ekspor dengan meningkatkan keberagaman dan kualitas produk, penguatan perdagangan dalam negeri untuk menjaga kestabilan harga, kelancaran barang, menciptakan iklim usaha sehat, serta mengendalikan impor produk yang berpotensi menurunkan daya saing produk lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar