Jumat, 08 Februari 2013

Rusia Sayangkan Isu Senjata Pemusnah Massal belum Usai

Rusia menyayangkan bahwa tahun lalu, komunitas intenasional belum berhasil menyelesaikan masalah pengayaan nuklir untuk senjata pemusnah massal.
Hal itu di antaranya terkait dengan situasi program nuklir Iran, masalah nuklir di semenanjung Korea, juga terkait konferensi tengan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah.

Berbicara di Jakarta, Kamis (7/2), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin yang baru menjabat akhir 2012 lalu, menekankan bahwa semua isu program nuklir harus diselesaikan secara dialog dan diplomasi.

Adapun terkait program nuklir Iran, Galuzin menyatakan sikap Rusia yang masih berkeyakinan Iran berhak mengembangkan program nuklir.

"Kami juga menentang keras tekanan terhadap Iran karena konsekuensinya secara global dan terhadap keamanan regional," tambahnya.

Kendati begitu, menurutnya Iran harus merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan komunitas internasional tentang apa yang terjadi di instalasi nuklir mereka.

Lebih lanjut, Rusia meyakini bahwa negosiasi kelompok 5+1 terkait program nuklir Iran akan terus berlangsung. Sekarang ini masalah-masalah teknis sedang dibahas, termasuk lokasi untuk pertemuan kelompok tersebut.

Para pemimpin politik dari kelompok yang dipimpin oleh Perwakilan Uni Eropa Catherine Ashton, berencana akan bertemu dengan pejabat Iran dalam waktu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar