Senin, 11 Februari 2013

Jogja Air Show Batal Pecahkan Rekor MURI

Jogja Air Show di kawasan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 8-10 Februari 2013 batal pecahkan rekor untuk Museum Rekor Dunia Indonesia dalam kategori ground handling paralayang terbanyak.

"Awalnya memang ada rencana (pecahkan rekor), namun karena ada perubahan jadwal, waktu tidak mencukupi," kata Ketua Potensi Dirgantara (Kapordirga) Layang Gantung Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY, Wisnu Windarto, Minggu (10/2).

Usai penutupan Jogja Air Show di pantai Depok, Parangtritis, Bantul, ia mengatakan, rencananya panitia ingin menciptakan rekor MURI ground handling paralayang terbanyak dengan jumlah peserta sekitar 150 orang.

Panitia paralayang Alfari Widya Asmara mengatakan, panitia memang sengaja meniadakan penciptaan rekor MURI Ground Handling paralayang terbanyak, karena faktor angin kencang juga banyaknya pengunjung di pantai.

"Untuk menerbangkan satu payung paralayang dibutuhkan space atau ruang sepanjang sepuluh meter, jumlah pengunjung dan peserta juga banyak. Khawatirnya jika payungnya mengembang dapat membahayakan," katanya.

Meski demikian, kata dia, penyelenggara berharap dapat menciptakan rekor MURI pada pelaksanaan Jogja Air Show pada tahun depan. "Semoga tahun depan kondisi anginnya mendukung," katanya.

Selama beberapa hari pelaksanaan Jogja Air Show setidaknya tiga peserta paralayang mengalami kecelakaan, karena gagal landing yang diakibatkan perubahan arah angin secara mendadak sehingga memicu payung peserta tidak dapat turun ke tanah.

Dua dari Malang, satunya dari Jawa Barat, namun ketiga atlet hanya mengalami luka ringan dan setelah menjalani perawatan di rumah sakit mereka dapat kembali mengikuti perlombaan.

Meski demikian, kata dia, Jogja Air Show dengan tema Pelangi Nusantara ini berhasil memecahkan rekor FASI dalam cabang remote control (RC) aeromodelling yakni menerbangkan 27 pesawat radio control aeromodelling
secara bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar