Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, menyiapkan dana ratusan juta
untuk penanganan kasus flu burung termasuk penggantian dana untuk
depopulasi unggas menyusul di daerah ini sudah positif terjangkit flu
burung.
"Kami sudah anggarkan dari dana APBD Rp142 juta untuk penanganan
kasus flu burung termasuk penggantian unggas yang terkena depopulasi,"
ujar Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Klungkung, IGN Badiwangsa saat dihubungi, Sabtu (12/1).
Untuk depopulasi unggas, kata Badiwangsa, pihaknya menjatahkan dana
untuk unggas 1000 ekor, yang terdiri dari 500 ekor unggas dewasa dan 500
ekor unggas muda. "Untuk unggas dewasa kita anggarkan penggantian dana
Rp40 ribu per ekor, sedangkan yang muda atau kecil Rp25 ribu per ekor,"
jelas Badiwsangsa.
Bila nantinya kasus flu burung berlanjut dan makin meluas, pihaknya akan mengajukan anggaran tambahan dari pemerintah pusat.
Badiwangsa menjelaskan, setelah sekitar 300 ekor itik mati terjangkit
flu burung di Desa Takmung, belakangan juga telah memusnahkan puluhan
ekor itik yang sudah sakit dan terkena gejala klinis flu burung.
"Peternak sudah dengan sukarela memusnahkan sekitar itik yang sudah kena
gejala klinis flu burung," ujar Badiwangsa.
Untuk pencegahan agar tak semakin meluas, pihak Dinas Peternakan
sudah menggencarkan penyemprotan desinfektan di pasar-pasar tradisional
maupun sentra-sentra peternakan unggas seluruh kecamatan di Klungkung.
"Kami juga menyiapkan anggaran vaksinasi untuk 50 ribu ekor unggas,"
ujarnya.
Anggaran Rp 142 juta itu selain untuk penggantian depopulasi unggas, juga untuk vaksinasi serta penyemprotan desinfektan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar