Demikian menurut penelitian Georgia Institute of Technology yang dipresentasikan dalam the ACM SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems 2013, di Paris, baru-baru ini.
Penelitian dilakukan terhadap 30 anak penderita asma berusia 10-17 tahun di sebuah klinik pulmonologi swasta di Atlanta selama empat bulan. Mereka dibagi dalam tiga grup, yaitu grup yang tidak menerima SMS, grup yang menerima SMS beberapa hari sekali, dan grup yang menerima SMS tiap hari.
Hasilnya, anak-anak yang menerima SMS tiap hari menunjukan peningkatan kesehatan yang sangat signifikan.
"Ini memperlihatkan bahwa SMS menjadi pengingat yang implisit bagi pasien untuk meminum obat mereka dan di akhir penelitian, anak-anak itu menjadi lebih selaras dengan penyakitnya. Hasil ini mengindikasikan bahwa kesadaran dan pengetahuan sangat krusial bagi individu untuk berlaku proaktif dalam meingkatkan kondisi (kesehatan) mereka," kata Rosa Arriaga , salah satu peneliti senior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar