Pasalnya, mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif diperkirakan akan memenangkan pemilihan parlemen itu. Ia tampaknya dapat memanfaatkan kegagalan pemerintah koalisi untuk menangani krisis kekuasaan, tantangan ekonomi, dan pemberontakan Taliban.
Pemboman di dua rapat umum partai Jamiat Ulema-e-Islam, pekan ini, memperkuat pandangan bahwa Taliban menentang demokrasi dan menyerang siapapun yang ambil bagian dalam pemilihan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar