Bagi orang lajang, Prita menyarankan mereka menggunakan 50 persen THR untuk keperluan lebaran. Sebanyak 30 persen untuk keperluan Ramadan, dan sisanya untuk berinvestasi.
Namun saran berbeda bagi mereka yang sudah berkeluarga. Gunakan 80 persen untuk keperluan lebaran.
"Dan jangan lupa sisihkan THR untuk membayar zakat fitrah," ujar Prita di Jakarta, Jumat (31/5).
Lalu bagaimana dengan orang yang mendapat penghasilan tapi tak bekerja di kantor?
Prita menyarankan mereka tak terbuai dengan besaran nilai penghasilan. Tetap sisihkan setidaknya 20 persen dari seberapa besar pun penghasilan itu untuk berinvestasi.
Prita mengingatkan menyisihkan uang untuk berinvestasi tidak dalam bentuk tabungan. Tapi simpanlah dalam bentuk investasi seperti reksadana atau membeli emas.
Alasannya tabungan mudah dicairkan. Bisa-bisa, simpanan 'yang katanya untuk investasi' itu kosong alias Rp0. Bila dalam bentuk reksadana atau emas, Anda akan sulit mencairkannya hingga waktunya tiba.
Reksadana, kata Prita, merupakan jenis produk keuangan yang tak terlalu fluktiatif. Reksadana merupakan jenis simpanan untuk cadangan jangka pendek. Saat membutuhkannya, seperti untuk membayar uang sekolah, Anda dapat mencairkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar