Kamis, 17 Januari 2013

Cloud dan Smartphone Populer di 2013

Ericsson Consumer Lab telah mengidentifikasi 10 tren konsumen telekomunikasi untuk tahun 2013 ini. Komputasi awan (cloud) dan smartphone diperkirakan akan terus memberikan pengaruh kuat terhadap beberapa tren penting telekomunikasi global.

Vice President Marketing Communication Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati mengatakan pada 2013 cloud membentuk kebutuhan pada perangkat pendukungnya. Lebih dari 50% pengguna tablet dan 40% pengguna smartphone di AS, Jepang, Australia, dan Swedia menginginkan kemudahan akses data serta aplikasi secara mulus (seamless) melalui cloud.

Apalagi semakin banyak perangkat yang terkoneksi, baik komputer, smartphone, dan tablet. Hardyana melihat cloud akan digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat yang dimiliki konsumen.

"Semua orang sekarang bisa mengakses social media atau dropbox melalui berbagai perangkat, gak cuma dari smartphone. Semua itu kan cuma ada di cloud," ujarnya di Jakarta, Rabu (16/1).

Kedua, konsumen semakin beralih pada paradigma komputasi yang memfokuskan pada pekerjaan. Hardyana mengungkapkan ke depan orang lebih cenderung membeli perangkat bergerak karena bisa terkoneksi di mana saja.

"Semua tugas-tugas dapat dilakukan bersamaan meski datangnya mendadak, seperti saat antri di pusat perbelanjaan atau kafe," katanya.

Ketiga, sebanyak 57% pengguna smartphone sekarang menggunakan layanan pribadi di tempat kerja. Pasalnya akses internet kantor dibatasi dan diawasi.

Tren berikutnya menurut survei di 19 megapolitan (kota besar), kota dianggap bagus jika akses internet berada di mana saja. "Dianggap top bukan lagi hanya air bersih tetapi koneksi internet karena orang akan semakin demanding," lanjut Hardyana.

Kelima, jejaring sosial semakin menjadi alat ekonomi karena konsumen semakin percaya terhadap keamanan jejaring sosial tersebut. Selain itu keamanan juga semakin baik karena kepintaran pengguna jejaring sosial tersebut.

Dari tren seluruh dunia, perempuan mendorong tren smartphone karena penggunaan komunikasi melalui jejaring sosial. Bahkan 97% perempuan menggunakan smartphone untuk berpesan singkat (SMS), 77% mengirim dan menerima foto, 59% untuk mengakses jejaring sosial, serta 24% untuk memberitahu keberadaan lokasi.

Ketujuh, masyarakat kota menjadi penghubung kreatifitas sosial. "Masyarakat kota memiliki teman dikenal lewat media online dibanding masyarakat pinggiran. Mereka menggunakannya untuk tetap up to date dengan kabar terbaru teman-teman mereka," ungkap Hardyana.

Tren berikutnya adalah online shopping, yaitu pengguna smartphone menggunakan ponselnya untuk berbelanja online. Konsumen semakin mendapatkan informasi dan pintar menentukan pilihan.

"Mereka bisa melihat barangnya dulu tetapi mengecek lewat smartphone harganya. Bahkan mereka belinya online pada akhirnya," lanjut Hardyana.

Selain itu, televisi sekarang menjadi sarana sosial. Sebanyak 62% penonton merupakan pengguna forum pada saat menonton televisi dan video.

"Sebanyak 42% dari mereka yang menggunakan forum sosial atau berdiskusi. Nonton bola atau Korean drama saja harus sambil berdiskusi dengan perangkatnya," katanya.

Terakhir Hardyana menuturkan proses pembelajaran akan menggunakan tekonologi telekomunikasi. Anak sekolah membawa perangkat teknologinya ke kelas.

Menurutnya hal tersebut merupakan cara yang efisien untuk belajar. Sebagian besar orang tua memberikan akses internet kepada anaknya.

"Internet akan semakin penting terhadap proses belajar ke depan. Kalau mau mencari sesuatu tinggal googling saja," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar