Sabtu, 06 April 2013

Unicef Bangkrut karena Pengungsi Suriah

Unicef Bangkrut karena Pengungsi Suriah - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras bahwa mereka akan segera kehabisan uang tunai untuk mengurusi gelombang besar pengungsi asal Suriah ke Yordania dan sejumlah negara tetangga.

"Kebutuhannya meningkat dan kami sudah bangkrut," kata juru bicara Organisasi Anak Dunia PBB (The United Nations Children's Fund/Unicef) Marixie Mercado dalam jumpa pers di Jenewa.

Jumlah orang yang mengungsi dalam krisis pengungsian dunia yang terburuk telah melampaui perkiraan PBB. Sebanyak 1,25 juta pengungsi, tiga per empatnya adalah perempuan dan anak-anak, telah mencapai 10% lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan sampai Juni.

Hampir 3,6 juta orang terpaksa meninggalkan rumah dan pindah ke beberapa daerah di dalam negeri Suriah sendiri akibat konflik berkepanjangan yang sudah berlangsung selama dua tahun, dan masih mungkin jumlah pengungsi akan bertambah.

"Sejak awal tahun, lebih dari 2.000 pengungsi berduyun-duyun menyeberangi perbatasan (menuju Yordania) setiap hari. Kami memperkirakan jumlah tersebut meningkat dua kali lipat sampai dengan Juli dan menjadi tiga kali lipat pada Desember." kata Mercado.

Hingga akhir 2013, Unicef memperkirakan akan ada 1,2 juta orang Suriah yang mengungsi ke Yordania -- atau sama dengan seperlima jumlah penduduk Yordania. Pengaruh dari kekeringan dana tersebut antara lain akan ada penangguhan pasokan 3,5 juta liter air per hari untuk kamp Za'atari di Yordania yang dihuni oleh 100.000 pengungsi, yang kebanyakan adalah anak-anak.

Badan Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, melaporkan beberapa kali unjuk rasa di Za'atari pada akhir Maret karena kekurangan bus untuk mengangkut pengungsi kembali ke Suriah. Banyak orang mencoba menyelundupkan keluar barang-barang dari kamp pengungsi dan keributan pembagian jatah saat kendaraan bantuan tiba.

Negara lain yang menampung pengungsi Suriah adalah Lebanon, Turki, dan Irak. Kebanyakan pengungsi di dalam negeri berada di belahan utara dan tengah Suriah ketimbang di Selatan yang berbatasan dengan Yordania, menurut Bulan Sabit Merah Suriah-Arab, lembaga kemanusiaan utama di tempat itu.

Data dari UNHCR menunjukkan penyumbang terbesar pada 2012 adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang. UNHCR menerima US$162 juta, atau sepertiga dari US$494 juta yang dibutuhkan untuk paruh pertama tahun ini.

China menyumbang US$1 juta untuk pengungsi di Turki dan Rusia tidak muncul dalam daftar penyumbang. "Sejauh ini sangat kecil jumlah yang masuk. Kami melakukan banyak hal, kami sudah memberikan jumlah yang besar tetapi kebutuhannya luar biasa dan setiap hari meningkat," kata Mercado.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar