Kamis, 17 Januari 2013

Rieke Nilai TPA sudah tidak Efektif Tangani Sampah

Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Dyah Pitaloka menilai penanganan sampah yang mengandalkan keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sudah tidak lagi efektif.

"Penanganan di lingkungan perumahan serta komunitas jauh lebih efektif," ujar Rieke dalam kunjungannya ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi, Rabu. Kandidat dari PDIP itu menyambangi Pasar Baru Kranji, pemukiman warga di sekitar TPST Bantargebang dan TPA Sumur Batu, dan PT Arnots.

"TPA bukanlah sistem yang tepat, sehingga tak harus dipertahankan. Butuh suatu terobosan yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan sampah. Salah satu caranya dengan menanamkan pola pikir sampah adalah emas," katanya.

Dengan beranggapan demikian, kata dia, masyarakat tidak akan memperlakukan sampah seenaknya dengan langsung membuangnya.Mereka akan mengolahnya terlebih dahulu hingga memberikan nilai lebih, baru sisa yang tak terpakai dibuang.

Sebagai langkah awal, kata dia, sistem pemisahan dari rumah harus mulai dilakukan. Sampah yang sudah dipisahkan kemudian diproses di pengelolaan  komunitas atau lingkungan setempat. "Baru kemudian dilibatkan pemulung untuk mengambil sampah sisa olahan yang dapat dimanfaatkan, sebelum sisanya benar-benar dibuang," katanya.
Rieke menilai, sudah semestinya disusun peraturan daerah yang mewajibkan setiap perumahan memiliki pengelolaan sampahnya sendiri.

"Hal ini bisa meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos angkut ke tempat pembuangan," ujar pasangan Teten Masduki itu. Rieke menilai, industri pengelolaan sampah perlu pula didirikan di sekitar pasar agar problematika sampah yang kerap dihadapi sejumlah wilayah di Jabar tak perlu lagi terulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar