Jakarta: Keluarnya rekomendasi dari Kementerian Pemuda
dan Olahraga terkait bergulirnya Liga Super Indonesia (ISL) membuat
pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia
(APPI) kecewa.
Pemain sebetulnya mendesak ditahannya rekomendasi itu hingga tunggakan
gaji pemain dibayar oleh klub anggota ISL. Dengan keluarnya rekomendasi
itu, ISL kemungkinan bakal bergulir Sabtu (5/1) besok. Namun, hingga
Jumat (4/1), pihak kepolisian belum mengeluarkan izin pertandingan yang
bakal dilangsungkan di Palembang.
"Kami sebetulnya berharap BOPI tarik lagi izin penyelenggaraan ISL. Klub
yang masih memiliki permasalahan gaji pemain musim lalu pun seharusnya
tidak diberi rekomendasi bermain," ujar CEO APPI Valentino Simanjuntak,
JUmat (4/1).
Ketua Asosiasi Pelatih Sepak Bola Nasional Indonesia Gatot Haryo Sutejo
pun menyayangkan keluarnya rekomendasi itu. Ia menilai hal ini
berpotensi mengulang masalah-masalah besar akibat dualisme liga,
termasuk penunggakan gaji pemain seperti musim lalu.
"Ini bukan solusi karena harusnya liga dihentikan dulu supaya tidak terjadi masalah yang sama di kemudian hari," ujar GH Sutejo.
Sebelumnya, Plt Menpora Agung Laksono merekomendasi penyelenggaraan ISL.
Rekomendasi itu keluar setelah Agung menerima Ketua Badan Olahraga
Profesional Indonesia (BOPI) Haryo Yuniarto, serta Presiden Direktur
Syahril Taher, CEO Joko Driyono, Sekretaris Tigor Shalomboboy, dan
mantan Anggota Joint Committee dari kubu PT LI Togar Manahan Nero.
Agung yang saat siang masih menolak merekomendasi ISL, akhirnya sekitar
pukul 21.15 WIB keluarlah persetujuan itu. "Kami memberi rekomendasi
karena membaca surat pernyataan bahwa akan merealisasi pemain ke timnas
dan bersedia menyelesaikan kewajiban terhadap pemain. Kami juga harus
dipertimbangkan persiapan dari pihak mereka dan kami juga menyertakan
komitmen," ujar Agung.
>>> sumber <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar