Diektur Utama Perum LKBN ANTARA, Saiful Hadi, mengatakan internet dan
media sosial tidak membunuh kantor berita, bahkan sebaliknya bisa
menjadi alat untuk menyebarluaskan informasi akurat ke seluruh dunia.
"Media sosial seperti Facebook dan Twitter menjadi
kanal distribusi kantor berita, karena ibarat sebuah negara, Facebook
adalah negara berpenduduk terbesar ketiga di dunia,' katanya pada sidang
Dewan Eksekutif Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) di Tokyo,
Kamis (29/10).
OANA beranggotakan 43 kantor berita dari 33 negara di Asia Pasifik dan
kini dipimpin oleh kantor berita Turki Anadolu sebagai Presiden dan
Antara sebagai Wakil Presiden. Setiap tahun Dewan Eksekutif OANA
mengadakan pertemuan untuk membahas tantangan dan bisnis kantor berita.
Menurut Saiful, untuk bisa hidup dan maju kantor berita tidak cukup
hanya melayani pelanggan tradisionalnya yaitu media, tapi juga harus go retail dengan melayani langsung kepada publik.
Raja Portal Sementara itu, Direktur Pemberitaan Antara Akhmad Kusaeni
yang juga hadir pada pertemuan ke-34 OANA mengatakan untuk melayani
publik dan melayani hak masyarakat untuk mengetahui, maka Antara menjadi
kantor berita multimedia yang berbasis Internet.
"Antara akan menjadi Raja Portal Indonesia karena seluruh 33 bironya di
dalam negeri dan luar negeri memiliki portal berita," kata Kusaeni.
Ia mengatakan "kue" iklan yang begitu besar tidak terserap kantor berita
jika hanya mengandalkan pembayaran copy right dari pelanggan media.
Dengan membuat banyak portal, maka Antara punya layar untuk bisa
mendapatkan iklan.
Selama ini Antara baru memiliki 22 portal daerah.
'Insya Allah tahun ini kami akan memiliki 33 portal berita,' demikian Kusaeni.
>>> sumber <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar