Rabu, 23 Januari 2013

Astronaut Temukan Awan Noctilucent di Lautan Pasifik

DARI foto yang diambil oleh awak kapal Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada Sabtu (5/1) lalu, terlihat adanya penampakan langit yang tak biasa. Yakni panorama alam dari awan noctilucent yang juga dikenal sebagai awan mesospheric polar.

Awan yang juga akrab sebagai night-shining clouds ini terlihat saat astronaut melintasi tepat di French Polynesia, Lautan Pasifik Selatan.

Seperti yang disebutkan oleh NASA Earth Observatory, awan tersebut hanya dapat dilihat dari pesawat udara dalam penerbangan, stasiun ruang angkasa atau kadang-kadang terlihat dari daratan saat senja hari, dan terlihat bersinar di malam hari karena matahari menerangi kristal-kristal es dari bawah cakrawala.

Awan noctilucent terbentuk antara 47 sampai 53 mil, atau sekitar 76 hingga 85 kilometer di atas permukaan bumi ketika ada uap air yang cukup pada ketinggian, yang akan membeku menjadi kristal es.

Pada ketinggian ini, suhu bisa turun di bawah minus 200 derajat Fahrenheit (minus 130 derajat Celsius). Setiap air yang hadir di atmosfer kemudian membeku menjadi kristal es, dan membias di atmosfer.

Awan tertinggi di atmosfer bumi, yang terletak di mesosfer biasanya terlalu redup untuk dilihat, dan hanya terlihat ketika diterangi oleh sinar matahari dari bawah cakrawala sedangkan lapisan bawah atmosfer berada dalam bayangan bumi.

Awan noctilucent adalah awan yang sangat tinggi secara atmosfer yang membiaskan cahaya pada senja ketika matahari telah tenggelam, mengiluminasi atau menyinari langit dengan sumber cahaya yang tak tampak.

Fenomena ini muncul sangat singkat sebelum matahari benar-benar tenggelam dan setelah matahari terbit. Banyak ilmuwan mengungkapkan bahwa fenomena ini menandakan adanya pemanasan global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar