Gempa bumi yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra, Kamis (7/2),
disinyalir mengepung zona megathrust yang berada di perairan Mentawai,
pantai barat Sumatra.
Megathrust terletak di zona subduksi pertemuan lempeng benua yang
diperkirakan menyandera energi gempa sebesar 8,9 skala richter (SR).
"Energi di zona megathrust masih tersimpan banyak, tidak tahu kapan akan
meledak. Gempa yang terjadi hari ini melompati zona megathrust. Pertama
diawali di Pesisir Selatan, kemudian disusul oleh letusan Gunung
Talang. Berikutnya juga terjadi di dekat Sibolga. Megathrust berada di
tengahnya," jelas Koordinator Pusat Pengendali Operasi Bencana
(Pusdalops PB) Sumbar Ade Edward.
Gempa yang melanda Sumatra hari ini diawali di Kabupaten Pesisir
Selatan. Gempa terjadi pukul 05.12 WIB dengan kekuatan 5,3 skala
richter. Berselang tiga menit, gempa tersebut memicu letusan pada Gunung
Talang. Gunung yang terletak di Kabupaten Solok itu mengeluarkan asap
setinggi 500 meter hingga pukul 05.55 WIB.
Gempa Pesisir Selatan, kata Ade, terjadi di patahan semangka dengan
kedalaman 10 kilometer, Setelah di Pesisir Selatan, 56 km Barat Daya
Pesisir Selatan.
"Gempa ini di patahan semangka yang berada di laut. Patahan semangka
utamanya memang di daratan, tapi juga tersebar hingga ke pantai atau
laut dangkal. Gempa di patahan semangka adalah gempa tektonik dangkal,
dengan kedalaman di bawah 20 km. Jika berada diatas 6 SR atau di bawah
kedalaman 10 km, gempa ini sangat merusak," tandas Ade.
Dia menambahkan, patahan semangka adalah turunan dari megathrust.
Turunan lainnya antara lain, patahan mentawai, zona subduksi, dan gempa
yang dipicu oleh letusan gunung api. Semuanya berada pada satu sistem,
dan membentuk pemadatan energi pada megathrust.
"Seluruh lempeng sekarang sudah bergerak, kita tak tahu kapan megathrust
muncul. Kita hanya bisa mempersiapkan sistem dan pematangan
kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat sendiri," ujarnya.
Gempa yang terjadi di Pesisir Selatan tadi juga terasa hingga ke Muaro
Bungo, Jambi dan wilayah Bengkulu. "Saya coba kontak juga beberapa kawan
di wilayah lain, selain terasa di Muaro Bungo, goncangan terbesar juga
dirasakan oleh penduduk yang tinggal di pesisir pantai, termasuk
Pariaman hingga ke Bengkulu," jelas pemerhati gempa Syafrizaldi alias
Al Jepang.
Menurutnya, pergerakan lempeng benua beberapa waktu belakangan ini
memang cukup signifikan. Kemaren, sambungnya, lempeng lain bergerak dan
menghantam Pasifik hingga ke Papua, dan memicu pegerakan lain di Samudra
Hindia yang mengakibatkan kejadian gempa subuh tadi.
"Mudah-mudahan gempa dapat terjadi dengan akala lemah dalam waktu yang
terus menerus sehingga mengurangi potensi gesekan besar di lempeng
benua. Dengan demikian, energi potensial yang disimpannya akan semakin
berkurang dari hari ke hari," tukasnya.
Beberapa jam pasca gempa di Pesisir Selatan, wilayah Sibolga juga
dihoyak gempa dengan kekuatan yang sama yakni 5,3 SR dan di kedalaman 84
km.
"Ancaman gempa besar kita sikapi dengan membangun kesiapsiagaan. Saat
ini kita menggelar Gladi Posko sampai April 2013. Gladi Lapangan juga
akan dihelat pada bulan April 2014 di Siberut dan Padang," jelas Ade.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar