Rusia menyayangkan bahwa tahun lalu, komunitas intenasional belum
berhasil menyelesaikan masalah pengayaan nuklir untuk senjata pemusnah
massal.
Hal itu di antaranya terkait dengan situasi program nuklir Iran,
masalah nuklir di semenanjung Korea, juga terkait konferensi tengan zona
bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah.
Berbicara di Jakarta, Kamis (7/2), Duta Besar Rusia untuk Indonesia
Mikhail Yurievich Galuzin yang baru menjabat akhir 2012 lalu, menekankan
bahwa semua isu program nuklir harus diselesaikan secara dialog dan
diplomasi.
Adapun terkait program nuklir Iran, Galuzin menyatakan sikap Rusia
yang masih berkeyakinan Iran berhak mengembangkan program nuklir.
"Kami juga menentang keras tekanan terhadap Iran karena
konsekuensinya secara global dan terhadap keamanan regional,"
tambahnya.
Kendati begitu, menurutnya Iran harus merespon pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan komunitas internasional tentang apa yang terjadi di
instalasi nuklir mereka.
Lebih lanjut, Rusia meyakini bahwa negosiasi kelompok 5+1 terkait
program nuklir Iran akan terus berlangsung. Sekarang ini masalah-masalah
teknis sedang dibahas, termasuk lokasi untuk pertemuan kelompok
tersebut.
Para pemimpin politik dari kelompok yang dipimpin oleh Perwakilan Uni
Eropa Catherine Ashton, berencana akan bertemu dengan pejabat Iran
dalam waktu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar