Zambia melarang perburuan singa dan kucing liar yang terancam punah
seperti macan tutul sebab negara itu melihat nilai lebih besar dalam
menarik wisatawan ketimbang olah raga berdarah.
Menteri Pariwisata Sylvia Masebo menyatakan jumlah kucing besar juga
terlalu sedikit untuk menghadapi industri perburuan yang terus-menerus.
"Wisatawan datang ke Zambia untuk melihat singa dan jika kita kehilangan
singa, kita akan membunuh industri pariwisata kita," kata
Masebo.
Sebanyak tiga juta dolar AS yang diperoleh Zambia dari safari perburuan
terhadap semua hewan liarnya setiap tahun terlalu sedikit untuk
mengimbangi penurunan terus-menerus populasi hewan liar di Zambia, kata
wanita menteri itu.
"Mengapa kita mesti kehilangan hewan kita untuk tiga juta dolar per
tahun? Keuntungan yang kita dapt dari kunjungan wisatawan jauh lebih
besar," kata Masebo sebagaimana dilaporkan Reuters, Jumat (11/1) pagi.
Populasi macan tutul buat negara di Afrika selatan tersebut tak diketahui, sementara jumlah singa diduga tak lebih dari 4.500.
Perkiraan mengenai populasi singa di Afrika beragam mulai dari sebanyak
20 ribu sampai 30 ribu International Union for Conervation of Nature.
Dan jumlah itu berkurang akibat sejumlah ancaman, termasuk konflik dengan peternak dan hilangnya mangsa serta habitat mereka.
Tindakan Zambia tersebut mengikuti keputusan tetangganya, Botswana,
untuk melarang semua olah raga berburu dari 2014 sementara negara itu
juga berusaha mendorong dirinya sebagai tujuan wisata pemandangan dan
permainan.
Kenya, yang kaya akan margasatwa menetapkan kecenderungan itu saat
negara tersebut menghentikan olah raga berburu dan piala beberapa
dasawarsa lalu.
Singa dan macan tutul adalah pasangan kucing besar yang disebut kelompok
"5 Besar" hewan berbahaya Afrika yang didambakan oleh sebagian pemburu
piala. Hewan lain adalah gajah, badak dan kerbau liar Afrika.
Namun keprihatian merebak mengenai hewan besar Afrika dalam menghadapi
lonjakan perburuan gelap gajah untuk diambil gadingnya dan badak di
Afrika Selatan untuk ditanduk culanya guna memenuhi tuntutan besar dari
negara Asia.
Dalam perkembangan terpisah, Zambia pekan lalu menghentikan 19 konsesi
perburuan dan memecat management tinggi Dinas Margasatwa Zambia akibat
dugaan korupsi dan kurangnya transparansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar