Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Presiden Suriah Bashar Al
Assad mengundurkan diri. SBY berharap Suriah dipimpin oleh orang yang
dicintai rakyatnya.
Hal itu disampaikan Presiden SBY ketika menerima sejumlah ulama ahli
tafsir di Istana Bogor, Senin (7/1), yang dipimpin Syekh Muhammad Ali
Ash-Shobuni. Ash-Shobuni adalah ulama asal Suriah yang kini mengajar
tafsir Alquran di Universitas King Abdul Azis, Arab Saudi. Ia pernah
dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Dunia pada 2007 oleh DIQA.
Ash-Shobuni datang bersama Ahmad Mujahid bin Muhammad Ali Ash-Shobuni
dari Arab Saudi, H. Kechik (Malaysia), serta Salin Hasan Barakwan, Nopel
Abdullah Al-Kaff, Abbas, dan Ustadz Kamal Hasan dari Indonesia.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menerangkan, dalam
pertemuan itu SBY menyampaikan tiga hal pandangannya terhadap konflik di
Suriah. Salah satunya adalah meminta Presiden Assad mundur dari
posisinya.
"Hendaknya Presiden Assad mengundurkan diri karena Suriah membutuhkan
pemimpin lain yang lebih mencintai rakyatnya. Dengan begitu akan
membuat, memberikan kedamaian yang bisa diterima, dan keadaan akan
menjadi lebih baik," kata Julian di Istana Bogor.
Julian menerangkan, Presiden SBY juga meminta agar konflik dan kekerasan
di Suriah segera dihentikan. Presiden SBY, dikatakan Julian menekankan
agar bantuan kemanusiaan diteruskan di Suriah.
"Bantuan kemanusiaan harus terus ditingkatkan, dilanjutkan, dijamin
bahwa saudara-saudara kita yang berada di sana tetap mendapatkan bantuan
kemanusiaan," ujar Julian.
Tiga pandangan Presiden SBY itu ditegaskan Julian mendesak untuk
dilakukan di Suriah. Ia mengingatkan jangan sampai Suriah yang menjadi
salah satu peradaban Islam justru hancur oleh negaranya sendiri.
"Tiga hal tadi yang dipandang presiden sangat mendesak dilakukan di
Suriah. Hentikan konflik kekerasan di sana dan menggembalikan Suriah,
karena kita juga berkepentingan untuk menjaga peradaban Islam yang
sangat maju dan tua di sana," sebut Julian.
Senada dengan Julian, Staf Khusus Presiden Bidang Internasional Teuku
Faizasyah menekankan bahwa Presiden SBY juga sudah membicarakan
penanganan konflik di Suriah dengan beberapa negara lain termasuk PBB.
Ia menegaskan, posisi Indonesia sudah jelas agar Suriah kembali damai.
"Bapak Presiden menggarisbawahi posisi Indonesia, menjelaskan bahwa
sudah berbicara dengan tokoh-tokoh dari negara muslim, seperti Turki,
Mesir dan Pakistan, untuk bagaimana PBB dan masyarakat internasional
mencari solusi bagi masalah di Suriah," kata Faizasyah dikesempatan yang
sama.
>>> sumber <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar