Bagi Anda yang pernah berplesiran di Kota Bandung tentu pernah mendengar referensi berbelanja tas yang berkualitas dengan harga terjangkau di Elizabeth. Serta, saran untuk mencicipi minuman cendol Elizabeth.
Ternyata nama kedua produk itu memang berasal dari nama yang sama yakni Elizabeth Halim, istri dari Handoko Subali, pengusaha dan pendiri Tas
Elizabeth.
Sang putra Wino Subali menuturkan kisah awal hubungan antara toko tas sang ayah dengan minuman cendol.
"Jadi, dulu kami hanya memiliki satu toko yakni di Jl Ibu Inggit Garnasih No 15, Bandung. Waktu itu, ada tukang cendol yang mangkal
di depan toko milik Bapak Rohman. Dia selalu menawarkan tamu kami minuman cendol miliknya," kisahnya.
Pada saat itu, Rohman menjual 1 gelas cendolnya seharga Rp100. Pihak Toko Elizabeth sendiri sebenarnya juga menyediakan minuman berupa teh kotak seharga Rp200 untuk para konsumen, tapi mayoritas lebih memilih jajan cendol setelah berbelanja.
Akhirnya, Pak Rohman pun terus menjajakan cendol miliknya kepada konsumen toko Elizabeth hingga cendolnya pun lebih dikenal sebagai Cendol Elizabeth.
"Ini namanya simbiosis mutualisme," kata Wino.
Sampai kini, saat toko Tas Elizabeth telah memasuki usia setengah abad dan sang Ibu Elizabeth telah berusia 73 tahun, nama cendol Elizabeth pun semakin dikenal.
"Ada persamaan antara prinsip usaha cendol dan Tas Elizabeth yakni konsisten. Kami berusaha konsisten menggunakan bahan berkualitas dalam proses pembuatan tas. Begitu juga Pak Rohman yang konsiten menggunakan gula jawa asli," lanjut Wino.
Sama seperti Tas Elizabeth, Cendol Elizabeth pada awalnya juga mengandalkan strategi promosi dari mulut ke mulut.
"Kami hingga kini masih percaya kekuatan promosi dari mulut ke mulut karena lebih bisa dipercaya," kata Lisa Subali, General Affair Tas Elizabeth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar