tendangNews-Jumlah orang yang tewas karena meminum minuman keras buatan sendiri
meningkat hingga sedikitnya 60 dan lebih 700 orang lainnya harus
mendapat perawatan, kata beberapa pejabat Libia, Selasa (12/3).
Mereka menambahkan sejumlah orang ditangkap karena menjual minuman jenis
beracun itu secara ilegal. Konsumsi dan penjualan alkohol dilarang di
negara Afrika Utara itu tapi tak sulit menemukannya di pasar gelap.
Ketika berbicara dalam jumpa pers Selasa (12/3), Menteri Kesehatan
Nurideen Doghman mengatakan 60 orang meninggal karena meminum minuman
keras buatan sendiri, yang dikenal dengan nama Boukha yang mengandung
methanol.
"Ada lebih 709 kasus terkait minuman beralkohol yang beracun," katanya.
Dalam satu jumpa pers kemudian, perwira keamanan Tripoli Kolonel Mahmoud Sharif mengatakan 79 orang meninggal.
"Di antara mereka terdapat 10 perempuan, warga Libia dan warga dari negara-negara Arab lainnya," katanya.
"Enam orang telah ditahan dan petugas keamanan sedang menyelidiki kasus
ini. Dua lainnya diduga kabur tapi nama mereka telah diberikan ke
petugas di perbatasan," katanya.
Pada Senin (11/3), kementerian itu mengatakan pihaknya mendata 51 orang
meninggal dan 378 kasus keracunan. Sebagian besar kematian tercatat di
Tripoli.
Pejabat-pejabat kementerian itu mengatakan beberapa pasien harus dibawa
ke rumah sakit di luar Tripoli karena jumlah korban meningkat begitu
cepat dan klinik-klinik di ibu kota itu tak bisa menampung.
Dengan perbatasannya yang panjang, Libya melihat ada peningkatan
signifikan dalam peredaran alkohol dan obat terlarang sejak perang
2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar