Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring membenarkan
adanya serangan terhadap sejumlah situs pemerintah. Menurut dia, ke
depannya, pihaknya siap mengamankan semua situs pemerintah dari serangan
hacker (peretas).
"Kita kan punya tim. Mereka
bekerja 24 jam selama ini di bawah Kemenkominfo," kata Tifatul di Gedung
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Sebelumnya, kelompok hacker
internasional terkemuka Anonymous bereaksi atas penangkapan Wildan
Yani S (22), orang yang diduga meretas situs resmi Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono, www.presidensby.info.
Mereka
pun menyatakan "perang" terhadap Pemerintah Republik Indonesia dengan
menumbangkan situs-situs berdomain ".go.id". Satu per satu situs-situs
pemerintah bertumbangan dan dengan target utama kembali melumpuhkan
situs Presiden SBY.
Tifatul mengatakan, serangan terhadap situs
pemerintah bukan kali ini saja terjadi. Setidaknya, dia mengatakan, ada
sekitar 36,6 juta kali serangan terhadap situs-situs pemerintah
sepanjang tahun 2012. Semuanya, kata dia, bisa ditangkal.
Tifatul
menambahkan, pihaknya juga selalu mengingatkan kepada pengelola situs
pemerintah untuk memperhatikan secara serius sistem keamanan. Ada atau
tidak ada serangan, tambahnya, sistem keamanan harus kuat.
Mereka
yang meretas situs pemerintah, tambah Tifatul, akan diproses oleh
kepolisian. "Siapa pun yang melanggar hukum harus diproses. Tidak bisa
juga kita biarkan pelanggar hukum karena cyber crime masalah serius," pungkasnya.
Seperti diberitakan, sejak Selasa malam sampai Rabu dini hari, tak kurang dari tujuh domain telah dilumpuhkan dan sebagian di-deface
alias tampilan diganti menjadi pesan peringatan. Situs-situs yang
sempat dilumpuhkan antara lain beberapa sub-domain di situs KPPU, BPS,
KBRI Tashkent, Kemenhuk dan HAM, Kemensos, dan Kemenparekraf, bahkan Indonesia.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar