Berdasarkan laporan yang dirilis Microsoft Computing Safety Index
(MCSI), pengguna perangkat komputasi dan bergerak tetap berisiko untuk
diretas walaupun menggunakan proteksi.
Survei yang dilakukan oleh MCSI ke lebih dari 10 ribu pengguna komputer,
ponsel pintar, dan komputer tablet di 20 negara di Amerika Utara,
Eropa, Afrika, dan Asia, menyatakan bahwa 57% responden akhirnya
berupaya untuk terus mengedukasi diri mereka dengan berbagai langkah
untuk melindungi diri dari pencurian identitas.
Selain itu survei tersebut juga mengemukakan terdapat 32% responden yang
sudah berupaya untuk membuat PIN untuk mengamankan perangkat bergerak
mereka.
Upaya yang rendah itu menunjukkan penilaian yang juga berada di angka
yang kurang dari cukup memuaskan. Di Indonesia misalnya, penilaian
keamanan di komputer pribadi hanya mencapai 36 dari skala 0 hingga 100.
Sedangkan untuk perangkat bergerak hanya mencapai 49 dengan skala yang
sama.
"Nilai tersebut dinilai dari sistem skoring yang lebih dari 20 tahap
yang dapat melindungi pengguna saat sedang menjelajah dunia maya, nilai
100 adalah nilai tertinggi," jelas MCSI.
Aktivitas pengamanan yang dilakukan pengguna perangkat komputasi
biasanya juga meliputi pemasangan antivirus, memperbarui sistem operasi
dan peranti lunak, mengakses situs yang aman, menghindari penggunaan
konektivitas wi-fi di area umum, serta menyalakan firewall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar