Jenazah pelatih Persebaya Surabaya Divisi Utama, Miroslav Janu, yang
meninggal dunia akibat serangan jantung pada Kamis (24/1) siang,
rencananya akan dikremasi di Surabaya atas permintaan pihak keluarganya
di Republik Ceko.
"Saya dapat info dari pak Bambang (Manajer Persebaya Surabaya Divisi
Utama Bambang Pramukantoro) yang sudah menghubungi pihak keluarga Janu,
bahwa mereka meminta jenazahnya dikremasi," kata mantan Direktur PT Liga
Indonesia yang juga orang dekat Miroslav Janu, Andi Darussalam
Tabusalla, di Surabaya, Kamis (24/1) malam.
Ditemui wartawan di rumah persemayaman Adi Jasa Surabaya, Andi
Darussalam mengatakan, pihaknya juga sudah menawari keluarga Miroslav
Janu di Republik Ceko untuk datang ke Surabaya.
"Saya masih menunggu kabar lanjutan dari keluarganya, kalau mereka
bersedia datang ke Surabaya, saya segera kirimkan tiket (pesawat) dan
siapkan akomodasinya," tambah mantan manajer Timnas Indonesia itu.
Sebagai orang yang mendatangkan Miroslav Janu ke Indonesia pada 2003,
Andi Darussalam mengaku sangat kehilangan sosok pelatih yang memiliki
karakter cukup kuat, tegas dan disiplin serta pintar dalam membangun
sebuah tim.
"Cukup lama saya tidak bertemu dengan dia. Terakhir sebelum melatih
Persebaya pada Oktober 2012, dia saya undang ke Makassar. Saat Natal
tahun lalu, saya juga kirim SMS ke dia," katanya.
Menurut Andi Darussalam, mantan pelatih Arema Indonesia dan Persela
Lamongan itu bukan sekadar seorang sahabat, tetapi juga teman yang enak
untuk diajak diskusi dan berdebat soal dunia sepak bola.
"Saya pernah harapan suatu saat nanti Janu bisa melatih Timnas Indonesia
dan ternyata dia juga punya cita-cita ke sana. Tapi, cita-cita itu
tidak kesempaian," tambahnya.
Terkait kabar masih adanya tunggakan gaji Miroslav Janu senilai lebih
dari Rp700 juta yang belum dibayar manajemen Persela Lamongan setelah
kontraknya berakhir pada musim 2011/2012, Andi Darussalam yang membawa
Janu ke Persela dengan tegas mengatakan bahwa kabar itu tidak benar.
"Jangan hanya bicara katanya-katanya, tanpa disertai bukti dan sumber
yang jelas. Saya orang yang paling dekat dengan Janu dan saya tegaskan
bahwa antara Janu dengan Persela sudah tidak ada masalah. Hanya saya dan
dia yang tahu soal itu," ucapnya.
Menurut ia, kabar soal tunggakan gaji itu sengaja dihembuskan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu.
Secara terpisah, Asisten Manajer Persela Lamongan Yuhronur Efendi juga
mengatakan bahwa pihaknya sudah tidak memiliki tanggungan apa-apa kepada
Miroslav Janu setelah kontraknya berakhir tahun lalu.
"Persela sudah tidak punya masalah tunggakan pembayaran gaji dengan Janu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar