Kamis, 17 Januari 2013

Militan Tandingi Pasukan Mali dan Prancis di Konna

Militan bentrok Rabu (16/1) dengan pasukan Mali dan Prancis di dekat Konna, sebuah kota wilayah tengah yang perebutannya oleh
gerilyawan pekan lalu mendorong intervensi militer Prancis, kata beberapa sumber keamanan.

"Pertempuran berlangsung tidak jauh dari Konna antara militan garis keras dan pasukan kami, dengan bantuan dari tentara Prancis," kata satu sumber militer Mali. Satu sumber keamanan regional mengkonfirmasi keterangan itu namun tidak ada penjelasan terinci mengenai bantuan militer Prancis, yang meluncurkan ofensif darat pada Rabu setelah serangan serangan udara enam hari.

Kelompok-kelompok militan yang sejak April menguasai Mali utara bergerak pekan lalu ke arah selatan ke wilayah yang dikuasai pemerintah dan merebut Konna, sekitar 700 kilometer melalui jalan darat dari Bamako, ibu kota Mali, yang membuat Prancis segera melakukan intervensi.

Meski militer Mali sebelumnya melaporkan mereka telah merebut kembali Konna, Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Selasa bahwa zona itu masih dikuasai militan garis keras. Daerah itu tidak bisa dijangkau oleh pengamat independen.

Prancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, Jumat meluncurkan operasi ketika militan mengancam maju ke ibu kota Mali, Bamako, setelah keraguan berbulan-bulan mengenai pasukan intervensi Afrika untuk membantu mengusir kelompok garis keras dari wilayah utara.

Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi yang stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure. Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris dan mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer.

1 komentar:

  1. negara barat ngubek2 negara orang aja,,
    muak ane ..
    kunjungan balik ya gan tricajus

    BalasHapus