Setelah Jumat (4/1/2013) tampil memuaskan di perfaktur Mie, band indie asal Indonesia, Payung Teduh, kembali tampil Sabtu (5/1/2013) malam mulai pukul 19.50 waktu Tokyo. Band in bermain kira-kira satu jam di Tokyo dihadiri sekitar 50 orang di Cafe Kick Shimokitazawa. Demikian dilaporkan koresponden Tribunnews.com.
Band indie ini ingin sekali melakukan rekaman album ketiga dan videoclip keduanya. "Kami sibuk sekali mas. Tawaran datang dari Melbourne Australia dan sekarang di Jepang," papar Moh Istiqamah Djamad atau akrab dipanggil Is di sela-sela rehat acara manggung sebelum tampil.
Menurutnya band ini sebenarnya terbentuk dari keisengan belaka setelah mereka kumpul-kumpul di Universitas Indonesia tahun 2007. Tak dinyana, band ini ternyata banyak tawaran manggung.
"Kami benar-benar dari bawah dari minor level saja dari komunitas di masyarakat," tambahnya yang merasa berterima kasih ke masyarakat karena album jadi The Best Album Music 2012 oleh majalah Tempo.
Is yang juga menjadi pemain gitar dan juru bicara saat manggung, merasa Jepang seperti negara sendiri sangat akrab, "Kita senang merasa diterima sangat baik oleh masyarakat Jepang, semua kumpul galang dana untuk kedatangan kami ke Jepang."
Rombongan 10 orang termasuk sang manager, Marsya, mengaku pertama kali datang dan main di Jepang. Selain Is juga Ivan (gitar), Cito (drum), Comi (bass), Yudhistiro (Road Manager), Sarah Ayu (Promotion Manager) Ramondo (Produser), Ezar (Sound Engineer), dll.
Sekitar 10 lagu dibawakan band ini dan dapat sambutan sangat baik, "wah ada band yang bagus dari Indonesia seperti ini saya senang sekali," ungkap Akiko Sato seorang pengunjung.
Is memiliki tujuan mengindonesiakan semua lagunya, mempopulerkan lagu tidak dengan bahasa lain tapi hanya menggunakan bahasa Indonesia. Satu tujuan yang mungkin perlu kita dukung bersama sekaligus untuk mempopulerkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional pada akhirnya.
>>> sumber <<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar